Berpulangnya Pejuang Rakyat Tersisih

Almarhum senator Edward Moore Kennedy (77), mendapat simpati luar biasa dari rakyat Amerika Serikat (AS). Senator Massachusetts dari Partai Demokrat itu begitu melekat di hati rakyat AS. Mereka merasa kehilangan senator senior yang akrab disapa Ted Kennedy. Puluhan ribu orang menghadiri rangkaian upacara pemakamannya di Boston. Mereka mengibarkan bendera AS dan lainnya memegang plakat bertuliskan, “Terima kasih Teddy”.
Pemerintah AS memberlakukan hari berkabung nasional. Semua bangunan dipasangi bendera setengah tiang untuk menunjukkan rasa duka cita dan bentuk penghormatan terakhir bagi mendiang. Jenazah Ted Kennedy dimakamkan di Pemakaman Nasional Arlington di lereng bukit Virginia, bersebelahan dengan makam dua saudaranya, John F Kennedy dan Robert Kennedy.

Read Full Post »

Usaha Clinton Jinakkan Korut

Tak banyak pemimpin dunia yang memasang badan untuk berdiplomasi dengan Korea Utara. Salah satu yang berani adalah mantan Presiden AS Bill Clinton. Kunjungan kejutan itu pun menjadi sebuah misi dengan banyak agenda.
“Clinton bertemu dengan pemimpin Korut Kim Jong Il di hari pertama kunjungannya itu dan mendiskusikan berbagai macam topik. Clinton juga membawa pesan dari Presiden Barack Obama dan Kim menyampaikan terima kasihnya,” demikian dilansir media lokal KCNA, kemarin.
Keberadaan Bill Clinton di Korut merupakan bagian dari upayanya untuk mengamankan proses pembebasan dua jurnalis AS yang ditahan negara tersebut, Euna Lee dan Laura Ling. Keduanya bekerja untuk stasiun televisi milik mantan Wapres Al Gore, Current TV yang ditangkap karena dugaan melakukan aktivitas mata-mata.
Kunjungan itu dadakan, tak diumumkan oleh kedua belah pihak di tengah meningkatnya ketegangan Washington dan Pyongyang akhir-akhir ini karena program nuklir Korut. Keduanya pernah menjadi musuh bebuyutan saat Perang Korea pada 1950-an.
Beberapa bulan belakangan ini, Korut melakukan uji nuklir dan balistik dengan menembakkan rudal. Meski tak membahayakan negara lain, uji coba itu melanggar ketentuan Resolusi Dewan Keamanan PBB. Washington pun memimpin komunitas dunia untuk mendesak sanksi bagi negara itu.
Kunjungan Clinton ini merupakan kedua kalinya mantan presiden AS menginjakkan kaki ke Pyongyang. Pertama, oleh Jimmy Carter yang berkunjung untuk berdialog dengan ayah Kim, Kim Il Sung pada 1994. Ketika itu, situasinya tak jauh beda dengan saat ini dan menjadikan Carter sosok yang diterima oleh komunitas paling tertutup itu.
Ini juga pertemuan pertama Kim dengan seorang tokoh Barat sejak dikabarkan menderita stroke tahun lalu. Meski Bill Clinton bermaksud menjadikannya sebagai kunjungan pribadi, tak bisa disangkal seluruh negari membonceng di belakangnya. Apalagi, turun dari pesawat saja ia sudah disambut dengan baik dan hangat oleh tokoh penting negara itu.
Salah satunya Kim Gye Wan, Wakil Menlu Korut yang juga menjabat sebagai kepala negosiator nuklir. Dalam beberapa cuplikan di televisi nasional, terlihat keduanya berjabat tangan dan Bill Clinton mendapatkan sebuket bunga dari seorang siswi cilik. Tak lama kemudian, dijamu di kediaman khusus untuk pejabat asing terhormat.
“Perjalanan itu sangat potensial, tak hanya membereskan masalah dua jurnalis yang tertangkap. Namun juga sebuah pembuka signifikan serta pemecah masalah apapun yang terjadi antara AS-Korut saat ini,” tutur penulis buku Meltdown: The Inside Story of the North Korean Nuclear Crisis, Mike Chinoy, di Beijing.

Read Full Post »